OPINI - Biarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin yang mengubah syarat capres-cawapres. Biarkan aja. Gibran mau jadi cawapres Prabowo atau kagak, itu urusan Gibran. Urusannya Pak Jokowi sebagai ayah Gibran, dengan Ibu Megawati sebagai Ketumnya Gibran di PDIP.
Bakal ramai? Terserah mereka yang mau ramai. Para pendukung Anies sepertinya kagak peduli. Hanya prihatin aja, kok dikabulkan betulan gugatan itu. Semakin menghawatirkan nasib demokrasi kedepan. Tapi, ya begitulah. Putusan MK nampaknya sesuai prediksi banyak pihak.
Para pendukung Anies-Gus Imin nampaknya lebih fokus ke pendaftaran di KPU. Dua hari lagi. Sekarang hari selasa, besok hari rabu, HARI KAMIS pendaftaran di KPU. Siapapun kompetitornya, Anies-Gus Imin siap bersaing gagasan dan program. Bersaing juga di rekam jejak.
Sebagian pendukung Anies-Gus Imin dari luar kota, sudah mulai berdatangan ke Jakarta. Mereka datang untuk mendampingi Anies-Gus Imin daftar di KPU. Dukungan dan doa mengalir dari para pendukung. Hari kamis besok. Tanggal 19 Oktober 2023. Hari pertama pendaftaran pilpres. Tepat pukul 08.00. Pagi hari. Anies-Gus Imin akan diarak menuju kantor KPU. Puluhan, malah bisa ratusan ribu massa yang akan mengaraknya.
Tim Anies-Gus Imin, menurut berita di detik.com (14/10) sudah berkirim surat ke KPU. Anies-Gus Imin akan daftar hari pertama pembukaan. Capres yang lain, kapan daftarnya? Mereka harus tentukan dulu pasangannya, baru daftar. Mungkin injury time. Biasanya begitu.
Melihat Anies-Gus Imin, ini adalah pasangan yang sudah saling kenal satu sama lain. Sesama aktifis ketika kuliah bareng di UGM Jogja. Pernah sebelumnya, dalam acara talk show di TV, Gus Imin menyidir Anies: "Bagaimana kalau 2024 kita bareng Pak Gubernur?", tanya Gus Imin. Hari ini, pertanyaan itu dibuktikan oleh Gus Imin. Mereka betul-betul berpasangan dan daftar bareng di KPU. Dua hari kedepan, mereka akan secara resmi berpasangan sebagai capres dan cawapres. Pasangan ini menyingkat dengan sebutan AMIN.
Keduanya adalah anak muda yang energik dan cerdas. Aktifis, dan jangan lu tanya lagi pengalaman dan kontribusinya untuk bangsa ini. Satu dengan yang lain saling melengkapi. Anies adalah aktifis HMI dan mantan ketua senat (BEM) UGM. Gus Imin adalah mantan ketua umum PB PMII. Keduanya kagak boleh diragukan kiprah dari mudanya.
Kiprah di pemerintahan, Anies pernah jadi mendikbud dan Gubernur DKI Jakarta. Tuntas lima tahun sebagai gubernur DKI Jakarta, lalu nyapres. Gus Imin pernah jadi anggota DPR, menaker dan ketum PKB hingga sekarang.
Keduanya berpasangan jadi capres-cawapres. Anies mewakili masyarakat moderen perkotaan, dan Gus Imin merepresentasikan santri tradisional yang umumnya berbasis di pedesaan. Lengkap sudah!
Pasangan Anies-Gus Imin diusung oleh Nasdem, PKB dan PKS. Koalisinya adalah Koalisi Perubahan. Teringat proses sejarah koalisi ini, jatuh dan bangunnya. Berbagai tekanan harus dilalui, bahkan membuat satu partai pengusung harus hengkang karena terlalu memaksakan ekspektasinya.
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Ampun, Presiden
|
Ya sudah. Badai telah berlalu. Semua dinamika telah dilewati. Saatnya para pendukung Anies fokus bagaimana mengantarkan Anies ke KPU, lalu menjemput kemenangan.
Depok, 17/10/2023
Alex Wibisono
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa